Sahabat readers, Sarinah kini tengah melakukan peremajaan. Sebelum bincang lebih dalam, sahabat readers sudah mengenal Sarinah belum? Bukan, Sarinah bukan artis, itu Syahrini hehe. Oke, mari kita berkenalan terlebih dahulu dengan Sarinah Department Store.

Sarinah merupakan department store pertama di Indonesia. Sarinah didirikan oleh Soekarno sebagai BUMN di bidang retail (eceran). Nama Sarinah diambil dari nama pengasuh Soekarno. Beliau sangat respect dengan sang pengasuh. Bahkan dari sarinah Bung Karno belajar tentang nilai kerakyatan.

Sahabat readers, atas dasar inilah kemudian bung Karno membangun Sarinah Mall, agar kita sebagai anak bangsa juga tidak akan melupakan sosok Sarinah. Sejak awal, Sarinah memang didirikan untuk mendukung perkembangan perekonomian nasional. Salah satu cara yang digunakan untuk mendukungnya yakni dengan menyediakan wadah untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Sahabat reader, sebagai penyedia wadah, maka barang-barang retail di Sarinah banyak diambil dari UKM-UKM yang ada di Indonesia. Banyak diantaranya adalah produk home made, dan produk  tradisional. Oleh sebab itu, sarinah memiliki visi menjadi peritel terdepan Produk Unggul Bercirikan Indonesia.

Selain visi tersebut, sarinah juga memiliki misi sebagai berikut.

  1. Meningkatkan perdagangan produk unggulan Indonesia yang memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan Indonesia yang memnuhi harapan seluruh pemangku kepentingan/stakeholders.
  2. Menjadi katalis pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang industri kretif bercirikan budaya bangsa.
  3. Mewujudkan budaya korporasi yang unggul dan berkredibilitas tinggi.
  4. Mengoptimasi seluruh aset properti perusahaan sehingga memberikan nilai tambah yang optimal bagi perusahaan.

Dengan visi dan misi yang hendak selalu diwujudkan inilah Sarinah berupaya untuk merejuvenasi atau melakukan peremajaan. Pasalnya, sebagai department store pertama di Indonesia, tentu Sarinah sudah tak lagi berusia muda. Sebagaimana zaman terus berkembang, bermunculan pula mall atau department store lain yang siap bersaing dan mengikuti zaman.

Inilah tantangan Sarinah untuk terus mengikuti arus, bukannya malah tergerus. Dengan produk-produk premium lokal yang ditawarkan, Sarinah harus mampu mengeluarkan terobosan agar dapat terus menarik para pembeli dan tidak kehilangan pasarnya.

Hal yang relevan juga diungkapkan oleh Direktur Utama PT. Sarinah (Persero).  “Era disrupsi merupakan situasi dimana setiap organisasi menyesuaikan (perubahan) dengan cepat. Kini orang datang ke mall tidak hanya untuk belanja, tetapi membandingkan. Karena mereka senang berbelanja online. Datang hanya sekedar memegang produk, namun tetap membeli  secara online”, ungkap Dirut GNP Sugiarta Yasa.

IMG_0446
GNP Sugiarta Yasa, Direktur Utama PT. Sarinah (Persero)

Oleh sebab itu, untuk bertahan di zaman now, Sarinah sudah meluncurkan website sarinahonline.co.id di akhir tahun 2017 lalu. Sarinah juga sudah memberdayakan media sosial Instagram, Facebook, dan Twitter yakni @sarinahpersero. Selain itu, untuk terus dapat bertahan di zaman digital ini, Sarinah  juga akan bergerak meluncurkan aplikasi platform yang dapat diakses langsung oleh pembeli secara online.

Selain mulai mengepakkan sayap di dunia online, Sarinah juga telah mendekorasi ulang tata letak bagian dalam. Ruangan di-design lebih lapang agar dapat memberi ruang bagi pembeli. Berbagai hal dilakukan dalam tujuan peremajaan Sarinah. Apalagi dengan tagline The Window of Indonesia yang diusung, Sarinah harus terus menjadi yang terdepan.

Sebagai The Window of Indonesia, Sarinah bertugas memperkenalkan produk-produk Indonesia, khususnya produk tradisional. Bukan hanya di Indonesia, produk-produk berbau etnik juga dipasarkan masif ke luar negeri. Beberapa diantaranya adalah Furniture yang diekpor ke Spanyol, Jerman, Djibouti, dan Chili.

Selain furniture, Sarinah juga mengekspor Kursi Bahama yang terbuat dari rotan. Ini merupakan produk Cirebon yang diterbangkan ke Chili. Selanjutnya Kerajinan Bali yakni Kincir, dan Hiasan Pintu yang dikirim ke Siprus. Bukan hanya itu, produk berbahan dasar batok kelapa, yakni Bliket juga diekspor ke Jordan. Beberapa produk lain seperti Jambu Mete Sumbawa juga dikirim ke Vietnam.

export again

export

handicraft to Lebanon

Maka sahabat readers, dengan menjual produk retail yang super duper keren seperti ini, wajar saja kalau harga yang ditawarkan juga berstandar premium. Karena apa? Karena produk yang ditawarkan adalah produk unggulan. Customer harus mendapatkan produk terbaik dengan berbelanja ke Sarinah.

IMG_0505

IMG_0504

Bagaimana Sahabat readers? Bagus bukan, produknya?

Untuk kedepannya, Sarinah juga akan menambah anak gedung setelah pelaksanaan Asian Games. Sarinah akan menyediakan tempat bagi customers untuk berteduh. Akan ada juga tempat bersantai. Selain itu Sarinah juga berencana membangun Eco Green. Eco Green merupakan fasilitas yang mendukung seperti tempat parkir sepeda. Akan dibuat juga kamar mandi bagi para pelari selepas jogging.

Department Store yang telah membina 1200-an UKM ini akan terus melakukan rejuvenasi. Event-event yang sudah dicanangkan menunggu kawula muda untuk turut meramaikan. Oleh karena itu, sahabat readers harus pantau terus kegiatan dan update dari Sarinah. Readers bisa kunjungi website Sarinah maupun media sosial Instagram, Facebook dan Twitternya.

Dan tentunya sahabat readers jangan ragu untuk berbelanja ke Sarinah. Sahabat readers juga bisa memperkenalkan Sarinah di mata dunia, karena Sarinah adalah The Window of Indonesia. Banyak sekali kerajinan-kerajinan tradisional yang dijual secara retail di Sarinah. Kita harus bangga Indonesia punya Sarinah.